Legenda
percintaan pasangan Jayaprana dan Layonsari yang romantis namun berakhir
tragis, menyisakan sebuah makam di Bali Barat. Situs makam ini tidak hanya
menyimpan kisah sedih, tapi juga keindahan alam sekitar yang amat menawan.
Makam Jayaprana terletak di area Taman Nasional Bali Barat,
tepatnya di Teluk Terima, Desa Sumber Klampok, Kecamatan Gerokgak, sekitar 67
km sebelah barat Kota Singaraja. Karena letaknya yang berada di dalam taman
nasional, tidak heran jika pemandangan di sekeliling makam pun amat indah.
Makam ini memiliki pemandangan laut yang sangat membuai mata, karena itulah
banyak orang yang datang berkunjung ke sana.
Bisa dibilang, kuburan ini merupakan bangunan kisah romantis
seperti cerita Romeo dan Juliet di Eropa atau Sampek Engthai di China. Jaya
Prana dan Layon Sari adalah merupakan pasangan suami isteri yang sangat ideal
pada masa Kerajaan Wanekeling Kalianget tempo dulu. Karena kecantikan Layon
Sari, sang raja melakukan tipu muslihat agar Jaya Prana bisa disingkirkan.
Akhirnya, raja yang mengirim Jaya Prana ke Teluk Terima, Bali
Barat, untuk bertempur melawan bajak laut. Namun setibanya di Teluk
Terima, Patih Sunggaling malah membunuh Jayaprana karena memang diutus oleh
Raja.
Sepeninggal Jaya Prana, Layon Sari yang tidak mau diperistri
oleh raja memilih bunuh diri untuk menyusul suami tercintanya. Kuburan Jaya
Prana – Layon Sari hingga kini biasa dikunjungi masyarat, khususnay setiap
Bulan Purnama dan Bulan Mati (Tilem) dan hari – hari suci lainnya seperti Galungan,
Kuningan, dan lainnya.
Perjalanan menuju kuburan, didahului dengan pendakian yang panjang
dan melelahkan tersebut. Akan tetapi semua akan terbayar dengan
pemandangan indah yang menunggu di atas. Suasana tenang akan menyapa sesaat
setelah tiba di area makam. Karena letaknya yang lebih tinggi, pengunjung
bisa melihat Pulau Menjangan dari area pura. Bahkan, pengunjung bisa
melihat beberapa gunung di Pulau Jawa dari sana jika keadaan langit sedang
cerah.
Makam yang memiliki tema warna kuning ini dikelilingi dengan
patung yang berhubungan dengan legenda Jayaprana. Selain patung Jaya Prana,
Layon Sari, raja dan patihnya, ada juga patung barong yang berlapis kain khas
bali. Hiasan makam ini pun rapi dan terlihat cantik. Kain dan sesembahan yang
ditata rapi membuat makam tersebut terlihat terawat. Wewangian dari dupa yang
menyala pun menambah syahdu keadaan.
Di tempat ini juga ada sebuah pura yang bisa dikunjungi. Untuk
mencapai pura tersebut, memerlukan sebuah pendakian panjang dan curam tapi
pemandangan di sekitarnya sangat menarik, sehingga semua kelelahan itu tidak
sia-sia. Pemandangan selama menanjak pun menyenangkan. Pepohonan tinggi yang
hijau namun tidak rimbun akan menemani langkah pengunjung. Ditambah lagi
kehadiran monyet liar dengan tingkah laku uniknya, bisa jadi salah satu hiburan
selama perjalanan.
Kisah ini pun lantas menjadi kisah cinta yang begitu dramatik.
Kini, makam Jayaprana disimbolkan sebagai seorang suami, yang begitu dicintai
si istri, sekaligus mencintai istrinya, banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Tak hanya kisah cintanya yang mampu menyedot perhatian banyak
orang, posisi makamnya yang indah karena memiliki pemandangan laut yang menawan
membuat makam ini semakin diminati pengunjung.
Ketika berkunjung ke makamnya Jaya Prana, selain bisa mengenang kembali
kisah romantis dan kesetiaan sang Layon Sari, juga untuk mematri kembali kisah
cinta pengunjung bersama orang-orang tersayang tentunya.Semoga Objek Wisata ini menjadi salah satu referensi liburan anda bersama keluarga atau orang terdekat anda.
Posting Komentar